Minggu, 26 Juni 2016

AMSAL DAN KESEHATAN


               Banyak penelitian dilakukan para ahli yang menunjukkan bahwa Penyakit yang diderita manusia tidak hanya oleh infeksi  atau kelainan pada tubuh tetapi juga oleh pengaruh pikiran/kejiwaan.Bahkan di negara modern penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat adalah gangguan kejiwaan atau stress.
                Stress yang berkepanjangan membuat patah semangat yang pada akhirnya membuat hilangnya nafsu makan,otak bekerja terus siang dan malam tanpa dapat dikendalikan dan ini memakan banyak energy yang akhirnya menyedot energy cadangan yang berupa lemak pada tubuh diambil untuk menutupi kekurangannya.Badan menjadi kurus kering tinggal tulang,wajah pucat,pandangan hampa,yang pada akhirnya fungsi organ2 tubuh dapat terganggu dan  berakibat kematian.
                Yang membuatku terkagum adalah 2900 tahun yang lalu Raja Sulaiman telah menuliskan amsal ini (diatas ),dan apa yang dikatakannya terbukti secara ilmiah hingga saat ini.Sungguh LUAR BIASA.
                Hati yang gembira membuat tubuh segar bugar,membuat hidup penuh harapan.Hati yang gembira membuat membuat sesuatu yang kita makan terasa nikmat,walaupun hanya dengan lauk pauk seadanya. 
Hati yang gembira membuat kita tertidur dalam damai,tidur tanpa beban,dan keesokan harinya badan terasa bugar dan aktifitas kerjapun berjalan lancar.Lalu bagaimana agar hati kita selalu gembira ???Mari kita baca amsal yang lain.
                

Sabtu, 11 Juni 2016

MENOLONG DENGAN IHKLAS




Pernahkah seseorang/banyak orang datang kepadamu meminta bantuan,karena engkau mempunyai kemampuan,atau karena jabatan yang kau memiliki sehingga kau memiliki kewenangan memutuskan hidup seseorang.
          Jika sering,ini artinya engkau adalah orang yang terhormat,mungkin karena ilmu yang kau miliki,atau karena hartamu atau mungkin karena kekuasaan/jabatan yang kau memiliki.
          Dalam kehidupan sehari-hari sering sekali banyak orang yang hidupnya jauh dari amsal tersebut diatas.
Saya dan anda dalam kehidupan sehari hari mungkin sering meminta bantuan seseorang dalam suatu urusan  baik itu urusan pribadi maupun urusan dengan birokrasi pemerintahan menemui hal-hal yang berhubungan dengan amsal tersebut diatas,dan orang yang kita temui menjawab dengan enteng”besok saja bapak/ibu datang kesini,kami lagi sibuk,atau petugas lagi keluar,atau syarat-syaratnya belum cukup”,sementara kita sangat butuh.Sakit sekali bukan ??
           Seorang ibu beberapa waktu yang lalu bercerita ,bagaimana ia sudah putus asa untuk mengurus kepindahan tugasnya.Setelah berkas lengkap dan diajukan dan diterima,seminggu kemudian ia datang lagi kekantor tersebut menanyakan tindak lanjut berkasnya,apa hasilnya ????Berkasnya hilang….Ibu ini sempat menangis.Seorang temannya menyarankan agar si ibu menemui  Si A saja,dia punya akses ke kantor tersebut tetapi biayanya cukup besar setara 1-2 bulan pendapatannya.Sudah banyak yang berhasil pindah tugas melalui si A ini.Si Ibu ini hanya tertunduk lesu.
           Mengapa Tuhan,melalui amsal diatas mengatakan demikian ??Sebab,perbuatan yang melanggar amsal diatas termasuk perbuatan KEJI.Ketika seseorang meminta pertolongan karena kesulitan,bukannya kita menolong tetapi justru kita memanfaatkan ketidak berdayaan seseorang.
            Bagi orang-orang licik dan keji memang ini merupakan suatu peluang untuk mendapatkan uang dan kekayaan,tetapi apakah pantas dengan cara-cara seperti ini dilakukan orang-orang yang PERCAYA????Tanyakanlah pada hatimu.       

Sabtu, 27 Februari 2016

Belajar Dari Raja Sulaiman



          Di dalam Alkitab diketahui bahwa Raja Sulaiman termasuk raja yang masyhur,dan terkenal dengan istana yang indah serta kerajaan yang besar dan kokoh pada masanya.Tapi harus kita ketahui bahwa semua itu dikarenakan anugrah Tuhan kepadanya yaitu berupa Hikmat dan Kebijaksanaan.
Tanpa Hikmat dan Kebijaksanaan ,dapat dipastikan seorang pemimpin akan banyak masalah dalam tugasnya sehari-hari yang pada ujungnya dapat menimbulkan  pemberontakan dan kerajaanpun terpecah belah.
          Beberapa Amsal di bawah ini menunjukkan, bahwa beliau/Raja Sulaiman paham betul apa yang harus dilakukannya sebagai seorang raja/pemimpin.Dan ia menuliskannya dalam amsal dan dapat  dipelajari serta dapat dijadikan contah bagi para pemimpin siapapun anda dan sebagai pemimpin apapun anda.

Apa yg dituliskan Raja Sulaiman tetap abadi dan Up to date sampai saat ini.

Berikut beberapa amsal yang dituliskan oleh Raja Sulaiman : 

20:28. Kasih dan setia melindungi raja, dan dengan kasih ia menopang takhtanya.

29:14. Raja yang menghakimi orang lemah dengan adil, takhtanya tetap kokoh untuk selama-lamanya.

           Jika raja/pemimpin mengasihi rakyatnya maka rakyatpun akan menaruh hormat dan mengasihi sang raja/pemimpin.Tapi sayang ungkapan “mengasihi” sering hanya manis dibibir saja, di mulut para pemimpin.
Ketika menjadi seorang pemimpin,seseorang sering menjadi lupa diri.Godaan akan harta,tahta dan wanita sering membuat seorang pemimpin jatuh dan melupakan rakyatnya yang sengsara.Akhirnya timbulah pembrontakan,dan kerajaan menjadi hancur.
Demikian juga raja/pemimpin yang menghakimi rakyatnya dengan adil akan membuat rakyatnya menaruh hormat kepada sang raja,dan menimbulkan suatu pengharapan akan masa yang akan datang.
Namun sayang banyak para pemimpin/raja,karena besarnya kekuasaan yang ia peroleh, menjadi semena-mena,dan menganggap bahwa keadilan ada padanya, sehingga cenderung otoriter/semaunya sendiri.
           Jadi bisa dimengerti mengapa ketika  Sulaiman menjadi raja/pemimpin hal pertama yang dilakukannya adalah memohon kepada Tuhan agar dikaruniai Pertimbangan dan Kebijaksanaan.
Tidak ada salahnya jika anda seorang pemimpin/raja bercerminlah pada Raja Sulaiman,serta mempelajari nasehat-nasehat bijak dari beliau agar anda dapat menjadi pemimpin yang baik.   


Selasa, 16 Februari 2016

Pertimbangan dan Kebijaksanaan




Satu lagi amsal bijak yang sangat indah menurutku.Dalam kehidupan sehari hari entah sebagai apapun profesimu seringkali kita menemui dilema dalam menghadapi suatu permasalahan dan kita harus mengambil keputusan.
              Suatu keputusan terkadang dipengaruhi banyak hal.Salah satunya kepentingan kita sendiri.
Dalam suatu keputusan terkadang timbul suatu celah yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi,kelompok,golongan sehingga merugikan orang lain.
Disinilah kita diuji…..Haruskah kita memfaatkan celah itu dan merugikan orang lain ?
Pada orang2 yang takut akan Tuhan,biasanya ketika mengambil keputusan yang salah akan menjadi beban di dalam hatinya bahkan termasuk dalam memutuskan perkara yang sepele .Timbul rasa bersalah sehingga hati tidak tenang,tidur tidak nyenyak bahkan timbul rasa khawatir apalagi suatu keputusan yang diambil menyebabkan seseorang/kelompok/golongan menjadi teraniaya, sementara hati kecil mengatakan bahwa keputusan yang dambil kurang tepat.
               Jadi ada baiknya pertimbangan dan kebijakkan selalu digunakan dalam mengambil suatu keputusan.
Dalam contoh kasus “ disuatu tempat terjadi kecelakaan,terdapat orang yang luka luka .Kemudian melintas sepeda motor dan warga membawa korban kecelakaan itu ke RS terdekat berbonceng tiga dan hanya pengemudi yang menggunakan helm.Ternyata di depan ada razia.Dan Pak Polisi mencegat mereka….Jika anda yang menjadi Polisi tersebut apakah yang anda lakukan ? Menilang mereka atau Memaafkan mereka ???.Disinilah kita mengerti apa arti Pertimbangan dan Kebijaksanaan….

Berikut Salah Satu Peristiwa yang menjadi legenda tentang bagaimana Raja Sulaiman dalam mengambil suatu keputusan 2900 tahun yang silam yang bersumber dari Alkitab :

P. Lama: I Raja Raja: 3
3:16. Pada waktu itu masuklah dua orang perempuan sundal menghadap raja, lalu mereka berdiri di depannya.
3:17 Kata perempuan yang satu: "Ya tuanku! aku dan perempuan ini diam dalam satu rumah, dan aku melahirkan anak, pada waktu dia ada di rumah itu.
3:18 Kemudian pada hari ketiga sesudah aku, perempuan inipun melahirkan anak; kami sendirian, tidak ada orang luar bersama-sama kami dalam rumah, hanya kami berdua saja dalam rumah.
3:19 Pada waktu malam anak perempuan ini mati, karena ia menidurinya.
3:20 Pada waktu tengah malam ia bangun, lalu mengambil anakku dari sampingku; sementara hambamu ini tidur, dibaringkannya anakku itu di pangkuannya, sedang anaknya yang mati itu dibaringkannya di pangkuanku.
3:21 Ketika aku bangun pada waktu pagi untuk menyusui anakku, tampaklah anak itu sudah mati, tetapi ketika aku mengamat-amati dia pada waktu pagi itu, tampaklah bukan dia anak yang kulahirkan."
3:22 Kata perempuan yang lain itu: "Bukan! anakkulah yang hidup dan anakmulah yang mati." Tetapi perempuan yang pertama berkata pula: "Bukan! anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup." Begitulah mereka bertengkar di depan raja.
3:23 Lalu berkatalah raja: "Yang seorang berkata: Anakkulah yang hidup ini dan anakmulah yang mati. Yang lain berkata: Bukan! Anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup."
3:24 Sesudah itu raja berkata: "Ambilkan aku pedang," lalu dibawalah pedang ke depan raja.
3:25 Kata raja: "Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua dan berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain."
3:26 Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah belas kasihannya terhadap anaknya itu, katanya: "Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia." Tetapi yang lain itu berkata: "Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!"
3:27 Tetapi raja menjawab, katanya: "Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya."
3:28 Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan.

Jumat, 05 Februari 2016

Istri Adalah Mahkota Suami



Mungkin kita sering sekali mendengar kata-kata bijak berikut :Istri adalah mahkota suami.
Tetapi tanpa kita sadari kata-kata bijak ini sebenarnya  bersumber dari alkitab Perjanjian Lama Amsal Sulaiman.
29 Abad yang lalu Raja Salomo /Sulaiman telah menuliskan kalimat bijak ini.Agar mudah mengingatnya maka oleh orang orang terdahulu kalimatnya dipersingkat.Kalimat ini sangat indah sehingga menyebar kemana-mana ke pelosok dunia.
Lalu apakah maksud kalimat “ Istri adalah mahkota suami “ atau berikut saya tuliskan kalimat yang utuh dari Alkitab :

"Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya." AMSAL 12:4


Ketika seorang pria dan wanita menikah maka mereka menjadi satu daging.Tidak ada yang lebih tinggi dan tidak ada yang lebih rendah.Hanya saja sifat dan karakter pria dan wanita memang berbeda karena memang begitulah kodratnya.Ketika seorang pria mencari nafkah maka istrilah yang mengurus rumah tangga.Kemampuan istri dalam mengelola rumah tangga inilah cerminan mahkota suami.
Ketika suami menjadi pejabat,atau orang terpandang,biasanya istri tidak luput dari perhatian orang.
Keberhasilan suami biasanya cerminan dari istri juga.
Banyak suami yang akhirnya masuk penjara atau stress karena ulah istri yang suka merongrong suaminya,istri yang mabuk akan kemewahan,istri yang banyak tuntutan,dan sikap seperti inilah yang membusukkkan tulang suami.Melihat tetangga beli ini itu,si istri mulai resah dan gelisah,memprovokasi suami agar berusaha dengan segala cara agar bisa juga memilikki barang seperti milik tetangga.